Artikel-artikel yang menggugah pikiran dari para pendeta dan guru Alkitab yang berbakat, membahas tema-tema biblis, teologis, dan praktis untuk mendorong umat Kristen bertumbuh dalam iman mereka.
Sejak awal pelayanan publik-Nya, Yesus memberitakan “Kabar baik/Injil Kerajaan Allah” (Luk. 4:43). Bahwa “kabar baik Kerajaan” ini sangat penting dapat dilihat dari kenyataan bahwa istilah “Kerajaan Allah” muncul 31 kali di dalam Injil Lukas sendiri.
Ketika Anda tahu bahwa sesuatu itu benar-benar, sungguh-sungguh baik, bahkan yang terbaik, maka ada dua tanggapan yang biasanya ditunjukkan. Beberapa orang bersikap sinis seperti Grinch (tokoh yang merusak Natal dalam buku cerita), yang tahu sesuatu itu baik, lalu mencegah orang lain merasakannya.
Di pasal keempat injilnya, Markus mengelompokkan tiga perumpamaan Yesus tentang kerajaan yang memakai “benih” sebagai metafor kuncinya. Pada ayat 1-9 Yesus berbicara tentang seorang penabur, benih yang ditabur, dan berbagai jenis tanah di mana benih itu ditaburkan.
Bapa gereja Jerome pernah berkata, “Tidak ada nabi yang begitu jelas berbicara tentang Kristus seperti Daniel nabi-Nya.” Orang Injili kontemporer cenderung tidak sependapat dengannya.
Otoritas seorang raja mana pun dibatasi oleh batas-batas wilayah kerajaannya. Menerapkan prinsip ini pada Kerajaan Kristus akan menciptakan ketegangan antara iman dengan apa yang kelihatan.
Dalam dunia kuno, seorang raja mengawasi pembangunan gedung-gedung publik, memimpin tentara kerajaan dalam perang, menjalankan sistem keadilan, dan mengajarkan hikmat dalam semua kegiatan tersebut. Sang raja adalah perwujudan dari identitas kerajaannya.
Kristus serta para rasul dan nabi-Nya mengajarkan bahwa setiap bagian Alkitab menyetujui atau menyepakati setiap bagian Alkitab yang lain. Seluruh Alkitab menyingkapkan satu iman yang sejati, yaitu sebuah sistem kepercayaan yang koheren, satu kisah tunggal, satu jalan hidup untuk diikuti hamba-hamba-Nya yang setia.
Apakah kesamaan antara tulip, kasih Allah, dan pemahaman tentang keselamatan selama berabad-abad? Semua ini tercermin dalam apa yang nantinya dikenal sebagai Lima Pokok Calvinisme.
Sebagian besar orang Kristen memahami pentingnya konteks dalam menafsirkan Alkitab secara tepat. Kita menyadari bahwa kitab-kitab yang ada di dalam Alkitab ditulis ribuan tahun yang lalu dalam budaya-budaya yang sangat berbeda dari budaya kita, dan dalam bahasa yang bukan bahasa ibu kita.
Situs web ini memakai cookies untuk memastikan kamu mendapatkan pengalaman yang terbaik. OK
Privacy & Cookies Policy
Privacy Overview
This website uses cookies to improve your experience while you navigate through the website. Out of these cookies, the cookies that are categorized as necessary are stored on your browser as they are essential for the working of basic functionalities of the website. We also use third-party cookies that help us analyze and understand how you use this website. These cookies will be stored in your browser only with your consent. You also have the option to opt-out of these cookies. But opting out of some of these cookies may have an effect on your browsing experience.
Necessary cookies are absolutely essential for the website to function properly. This category only includes cookies that ensures basic functionalities and security features of the website. These cookies do not store any personal information.
Any cookies that may not be particularly necessary for the website to function and is used specifically to collect user personal data via analytics, ads, other embedded contents are termed as non-necessary cookies. It is mandatory to procure user consent prior to running these cookies on your website.