5 Hal yang Perlu Anda Tahu tentang Adopsi
16 Agustus 2024
Mengapa Kristologi Penting?
21 Agustus 2024
5 Hal yang Perlu Anda Tahu tentang Adopsi
16 Agustus 2024
Mengapa Kristologi Penting?
21 Agustus 2024

5 Hal yang Perlu Anda Tahu tentang Doktrin Tritunggal

1. Doktrin Tritunggal merupakan salah satu doktrin paling mendasar dalam kekristenan.

Doktrin Kristen tentang Allah adalah doktrin Tritunggal, dan doktrin Kristen tentang Allah adalah dasar untuk setiap doktrin Kristen lainnya. Tidak ada doktrin Alkitab (bibliologi) terlepas dari doktrin Allah, karena Alkitab adalah Firman Allah. Manusia diciptakan dalam gambar Allah. Dosa adalah pemberontakan terhadap hukum Allah. Soteriologi adalah doktrin yang berkaitan dengan karya penebusan Allah. Gereja adalah umat Allah. Eskatologi berkaitan dengan tujuan dan rencana akhir Allah.

2. Doktrin Tritunggal tidak diciptakan di Konsili Nicea.

Ada mitos yang populer saat ini bahwa doktrin Tritunggal diciptakan pada abad keempat di Konsili Nicea. Itu tidak benar. Pada abad-abad pertama gereja, orang-orang Kristen telah mengajarkan doktrin-doktrin fundamental yang mereka temukan dalam Alkitab. Alkitab mengajarkan bahwa ada satu—dan hanya ada satu—Allah. Alkitab juga mengajarkan bahwa Bapa adalah Allah. Alkitab mengajarkan bahwa Anak adalah Allah dan bahwa Roh Kudus adalah Allah. Lebih jauh lagi, Alkitab mengajarkan bahwa Bapa bukanlah Anak atau Roh, bahwa Anak bukanlah Bapa atau Roh, dan bahwa Roh bukanlah Bapa atau Anak. Setiap orang yang memegang proposisi-proposisi dasar Alkitab ini berpegang pada dasar-dasar doktrin Tritunggal. Selama berabad-abad, muncullah orang-orang yang ajarannya menyangkal atau menyelewengkan satu atau beberapa dari ajaran-ajaran alkitabiah tersebut. Konsili Nicea diadakan untuk menanggapi salah satu ajaran seperti itu—ajaran Arius, yang telah menyangkal bahwa Anak adalah Allah. Pengakuan Iman Nicea memberikan batasan-batasan untuk memastikan bahwa gereja mengajarkan segala sesuatu yang ditegaskan oleh Alkitab.

3. Doktrin Tritunggal tidak dapat dipahami sepenuhnya oleh pikiran manusia.

Doktrin Tritunggal, bersama dengan doktrin inkarnasi, adalah salah satu misteri besar dalam iman Kristen. Ini berarti bahwa hal tersebut melampaui kemampuan pikiran manusia yang terbatas untuk memahami sepenuhnya. Jika kita memperlakukan doktrin Tritunggal seperti semacam teka-teki matematika, yang bisa dipecahkan hanya dengan tingkat kecerdikan yang tepat, kita pasti akan jatuh ke dalam salah satu ajaran sesat. Doktrin Tritunggal bukanlah sebuah Kubus Rubik. Tidak ada sesuatu apa pun dalam alam ciptaan yang dapat menjadi analogi yang tepat untuk doktrin Tritunggal.

4. Analogi-analogi Tritunggal yang paling populer setidaknya keliru, atau bahkan sesat.

Karena tidak ada apa pun di dalam ciptaan yang merupakan analogi yang tepat untuk doktrin Tritunggal, analogi-analogi Tritunggal yang paling populer setidaknya keliru atau bahkan sesat. Sebagian besar pada akhirnya menyatakan bahwa ketiga pribadi Tritunggal adalah tiga bagian dari Allah (misalnya, analogi daun semanggi; atau analogi kulit telur, kuning telur, dan putih telur), atau bahwa ada tiga mode atau peran dari Allah yang tunggal (misalnya, “topeng” Bapa, Anak, dan Roh Kudus; atau analogi air, es, dan uap). Paling-paling, beberapa analogi mungkin dapat menggambarkan aspek tertentu dari doktrin Tritunggal, tetapi semuanya cenderung menyangkal satu atau beberapa elemen dari ajaran Alkitab.

5. Kesalahpahaman mengenai siapa Yesus cenderung mengarah pada kesalahpahaman tentang doktrin Tritunggal.

Dalam inkarnasi, Pribadi Kedua dari Tritunggal, Sang Anak, mengambil natur manusia, yang disatukan dengan natur ilahi-Nya. Natur manusia tersebut mencakup tubuh dan jiwa-Nya. Ini berarti bahwa Tuhan Yesus Kristus adalah Allah yang berinkarnasi. Dia adalah satu Pribadi dengan dua natur, dan kedua natur itu bersatu dalam satu Pribadi Anak dengan tidak tercampur, tidak terubah, tidak terbagi, atau tidak terpisah. Karena kedua natur itu adalah natur-Nya, segala sesuatu yang benar dari salah satu natur itu dikatakan dimiliki Dia, Tuhan Yesus Kristus yang esa. Namun, beberapa hal dikatakan tentang Dia menurut natur ilahi-Nya (misalnya, sebagai Pencipta dunia) dan hal-hal lain dikatakan tentang Dia menurut natur manusia-Nya (misalnya, merasa lapar atau haus). Jika kita mencampur-adukkan natur ilahi dan natur manusia Kristus, maka dengan mudah doktrin Tritunggal kita akan terdistorsi, karena kita akan memasukkan atribut-atribut manusia ke dalam diri Allah. Sebagai contoh, Alkitab mengajarkan bahwa Allah itu kekal (1 Tim. 6:15-16). Dengan kata lain, Allah tidak bisa mati. Namun, bukankah kita percaya bahwa Yesus adalah Allah? Dan bukankah Yesus mati di kayu salib? Ya, Dia mati, dan Dia mati menurut natur manusia-Nya. Manusia dapat mati. Manusia dapat menderita. Manusia dapat berubah. Yesus melakukan semua itu dalam natur manusia-Nya, tetapi kita tidak dapat memindahkan atribut-atribut manusia itu ke dalam natur ilahi-Nya. Natur ilahi tidak dapat mati atau berubah atau menderita. Demikian pula, Kristus dengan sempurna menundukkan kehendak manusia-Nya kepada kehendak ilahi Allah, tetapi bukan berarti kehendak ilahi Anak ditundukkan kepada kehendak ilahi Bapa. Mengapa tidak? Karena hanya ada satu kehendak ilahi. Kehendak ilahi Anak adalah kehendak ilahi yang sama dengan kehendak ilahi Bapa, karena Anak adalah Allah sebagaimana Bapa adalah Allah. Jika menggunakan bahasa Pengakuan Iman Nicea, Anak adalah homoousios dengan Bapa. Jika kehendak ilahi Anak tunduk pada kehendak ilahi Bapa, maka kita tidak lagi memiliki Tritunggal, melainkan politeisme.

Artikel ini merupakan bagian dari koleksi 5 Hal yang Perlu Anda Tahu.


Artikel ini awalnya diterbitkan di Majalah Tabletalk.
Keith A. Mathison
Keith A. Mathison
Dr. Keith A. Mathison adalah profesor teologi sistematika di Reformation Bible College di Sanford, Florida. Ia adalah penulis dari banyak buku, termasuk The Lord’s Supper: Answers to Common Questions.