5 Hal yang Perlu Anda Ketahui tentang Rasul Paulus
20 Juni 2023
5 Hal yang Perlu Anda Ketahui tentang Daud
27 Juni 2023
5 Hal yang Perlu Anda Ketahui tentang Rasul Paulus
20 Juni 2023
5 Hal yang Perlu Anda Ketahui tentang Daud
27 Juni 2023

5 Hal yang Perlu Anda Ketahui tentang Kredo/Pengakuan Iman

Sebagian besar orang Kristen telah mendengar hal-hal seperti Pengakuan Iman Nicea atau Pengakuan Iman Rasuli, tetapi banyak orang Kristen juga memiliki sejumlah kesalahpahaman tentang pengakuan iman/kredo. Ada banyak kesalahpahaman tentang hakikat, sejarah, dan tujuan kredo. Berikut adalah lima hal yang perlu Anda ketahui tentang kredo.

1. Kata “kredo” berasal dari kata Latin credo, yang semata berarti “saya percaya.”

Bentuk jamaknya adalah credimus, yang berarti “kami percaya.” Singkatnya, ketika kita mengucapkan kredo, kita hanya membuat pernyataan tentang apa yang kita percayai. Artinya, jika Anda mempercayai sesuatu, Anda memiliki kredo. Bagaimana jika Anda berkata, “Saya tidak percaya kepada kredo apa pun selain Kristus”? Baik, dengan demikian itulah kredo Anda. Itu adalah kredo yang singkat, tetapi itu adalah sebuah kredo. Ketika kita memahami bahwa kredo adalah pernyataan iman manusia, hal ini juga menolong kita untuk lebih memahami hubungan antara Kitab Suci dan kredo-kredo. Kitab Suci diilhami. Kata Yunani dalam 2 Timotius 3:16 adalah theopneustos, yang secara harfiah berarti “dinapaskan oleh Allah.” Kitab Suci adalah Firman Allah yang diilhamkan. Kredo adalah perkataan manusia yang tidak diilhami. Di dalam Kitab Suci, kita mendengar Allah berkata, “Demikianlah firman Tuhan . . .” Di dalam kredo, kita merespons, “Kami percaya Engkau . . .”

2. Alkitab sendiri menggunakan rangkuman yang mirip dengan kredo.

Mungkin contoh yang paling terkenal dalam hal ini adalah Shema dalam Ulangan 6:4, yang dimulai dengan “Dengarlah, hai orang Israel: TUHANlah, Allah kita, TUHAN itu esa!” Pernyataan singkat yang mirip kredo ini diperluas oleh Paulus dalam 1 Korintus 8:6 untuk memperhitungkan wahyu lebih lanjut mengenai Yesus Kristus. Pernyataan-pernyataan lain yang mirip kredo dalam Perjanjian Baru ditemukan dalam Roma 10:9-10 (“Yesus adalah Tuhan”) dan 1 Korintus 15:3-4.

3. Para Rasul tidak menulis Pengakuan Iman Rasuli.

Legenda bahwa kedua belas Rasul menulis Pengakuan Iman Rasuli tampaknya berasal dari abad keempat atau kelima, tetapi tidak ada bukti bahwa legenda itu benar. Ada bukti mengenai keberadaan pernyataan-pernyataan kredo yang singkat di gereja-gereja pada abad kedua dan ketiga. Salah satu yang paling terkenal adalah Pengakuan Iman Roma Kuno. Isinya, dan isi yang lainnya, sangat mirip dengan isi Pengakuan Iman Rasuli yang kemudian. Isi dari semua pernyataan-pernyataan kredo awal ini berasal dari liturgi-liturgi pembaptisan yang bahkan lebih awal lagi, di mana orang yang dibaptis ditanyai dengan serangkaian pertanyaan, yang dijawab dengan respons singkat yang diformulasikan. Isi dari pernyataan iman liturgikal yang singkat ini sama dengan isi dari pernyataan-pernyataan kredo awal. Beberapa penulis Kristen awal, seperti Irenaeus, menyebut isi ini sebagai regula fidei atau “aturan iman.” Ini adalah rangkuman dari pengajaran Alkitab tentang Allah.

4. Pengakuan Iman Nicea ditulis untuk mempertahankan pengajaran Alkitab tentang Allah melawan pengajar-pengajar sesat.

Setiap pembaca Kitab Suci akan melihat bahwa Kitab Suci mengajarkan beberapa hal dengan cukup jelas.

  • Pertama, mengajarkan bahwa ada satu dan hanya ada satu Allah yang sejati.
  • Kedua, mengajarkan bahwa Bapa adalah Allah.
  • Ketiga, mengajarkan bahwa Anak adalah Allah.
  • Keempat, mengajarkan bahwa Roh Kudus adalah Allah.
  • Terakhir, mengajarkan bahwa Bapa bukanlah Anak atau Roh, Anak bukanlah Bapa atau Roh, dan Roh bukanlah Bapa atau Anak.

Ketika orang Kristen dan non-Kristen bertanya bagaimana kelima ajaran ini dapat sejalan, terkadang ada jawaban yang diajukan yang memecahkan kesulitan dengan menolak satu atau lebih dari doktrin-doktrin Alkitab ini. Pada abad keempat, seorang yang bernama Arius “memecahkan” masalah ini dengan menyangkal bahwa Anak adalah Allah. Ini menimbulkan sebuah kontroversi yang berlangsung selama beberapa dekade. Kontroversi ini dibahas dalam Konsili Nicea (325 M) dan Konstantinopel (381 M). Hasil dari konsili-konsili ini adalah apa yang kita kenal sebagai Pengakuan Iman Nicea. Ini adalah pernyataan kepercayaan gereja mengenai doktrin Alkitab tentang Allah, yang ditulis untuk mempertahankan kepercayaan tersebut melawan doktrin anti-Kristen dari Arius dan yang lainnya. Pengakuan iman ini mengikuti kerangka dasar dari pernyataan-pernyataan kredo yang lebih awal dan lebih singkat, tetapi menambahkan bahasa spesifik untuk menyingkirkan distorsi-distorsi ajaran sesat dari isi pengakuan iman tersebut.

5. Penggunaan kredo bukanlah sebuah lereng licin menuju Katolik Roma.

Seperti yang telah disebutkan di atas, semua orang Kristen memiliki kredo, entah mereka sadari atau tidak. Yang perlu Anda lakukan untuk membuktikan hal ini adalah dengan bertanya kepada orang Kristen mana pun (termasuk Anda sendiri), “Apa yang Anda percaya Alkitab ajarkan tentang (pilih satu topik)?” Apa pun jawabannya, itu adalah sebuah kredo. Kaum Protestan awal tidak menolak kredo-kredo kuno gereja. Mereka terus mengajarkan dan mempertahankan doktrin Alkitab tentang Tritunggal seperti yang dirangkum dalam Pengakuan Iman Nicea. Mereka terus mengajarkan dan mempertahankan doktrin Alkitab tentang Kristus seperti yang dirangkum dalam Definisi Kalsedon. Hanya pengajar-pengajar sesat seperti kaum Socinian (orang-orang liberal pada abad keenam belas) yang menolak kredo-kredo Kristen kuno.


Artikel ini awalnya diterbitkan dalam Blog Pelayanan Ligonier.
Keith A. Mathison
Keith A. Mathison
Dr. Keith A. Mathison adalah profesor teologi sistematika di Reformation Bible College di Sanford, Florida. Ia adalah penulis dari banyak buku, termasuk The Lord’s Supper: Answers to Common Questions.