5 Hal yang Perlu Anda Ketahui tentang Kredo/Pengakuan Iman
22 Juni 2023
5 Hal yang Perlu Anda Ketahui tentang Musa
29 Juni 2023
5 Hal yang Perlu Anda Ketahui tentang Kredo/Pengakuan Iman
22 Juni 2023
5 Hal yang Perlu Anda Ketahui tentang Musa
29 Juni 2023

5 Hal yang Perlu Anda Ketahui tentang Daud

Daud, raja Israel, terkenal karena banyak hal, mulai dari imannya yang luar biasa di hadapan Goliat, sampai dosa-dosanya yang mengerikan terhadap Batsyeba dan suaminya, hingga mazmur pujian dan pertobatannya yang tulus. Berikut adalah lima hal tentang Daud yang juga perlu Anda ketahui.

1. Daud adalah keturunan dari seorang non-Yahudi.

Daud adalah anak Isai dari suku Yehuda, tetapi garis keturunannya tidak murni. Seperti Yesus, ada cukup banyak orang berdosa dan bahkan seorang non-Yahudi dalam sejarah keluarganya (Kej. 38; Rut 4:17). Orang non-Yahudi tersebut adalah nenek buyutnya, Rut, seorang wanita Moab yang luar biasa, yang menyatakan kepada ibu mertuanya yang Yahudi, “Bangsamulah bangsaku dan Allahmu Allahku” (Rut 1:16). Ini mengingatkan kita bahwa keagungan di dalam rumah Allah tidak terbatas pada mereka yang memiliki garis keturunan yang “murni,” seperti halnya tidak ada jaminan bagi mereka yang memilikinya.

2. Daud adalah seorang raja yang tidak diharapkan.

Raja pertama Israel menonjol karena penampilan fisiknya—Saul sangat tinggi (1 Sam. 9:2)—tetapi Daud tidak menonjol dengan cara yang sama. Dia adalah anak bungsu dari delapan bersaudara, dan ketika Samuel pertama kali datang ke rumah Isai untuk mengurapi raja baru menggantikan Saul, dia yakin bahwa itu adalah saudara tertua Daud, Eliab (1 Sam. 16:6). Akan tetapi Allah mengatakan kepadanya untuk tidak melihat tinggi badan atau penampilan luarnya, karena Dia tidak memilih raja berdasarkan perawakan. Dia melihat hati, dan Daud menonjol di antara yang lain karena dia adalah “seorang yang berkenan di hati [Allah]” (1 Sam. 13:14). Namun demikian, Isai menyuruh ketujuh saudara Daud untuk lewat di hadapan Samuel—dan ditolak—sebelum memanggil Daud yang sedang menggembalakan kambing dombanya (1 Sam. 16:10–13).

3. Daud adalah seorang yang berhati gembala.

Pekerjaan Daud sebelum menjadi seorang tentara di pasukan Saul adalah menggembalakan domba ayahnya. Hebatnya, dia membunuh singa dan beruang untuk melindungi kawanan dombanya, bukan hanya dari kejauhan dengan memakai umban, tetapi juga kadang-kadang dengan “mencengkeram janggutnya” dan memukul mereka (1 Sam. 17:35). Dia tampaknya sungguh-sungguh mengetahui kebutuhan dan memelihara domba-dombanya, yang tetap sama bahkan ketika dia berganti menggembalakan orang (Mzm. 78:70–72). Hati dan pengalaman penggembalaan Daud memberikan gambaran kepadanya tentang pemeliharaan Allah yang sempurna bagi domba-domba-Nya, yang Daud gambarkan dengan mengharukan dalam Mazmur 23. Kita juga melihat bahwa ketika Natan menegur Daud tentang dosanya dengan Batsyeba, ia menyentuh hati Daud dengan menceritakan sebuah kisah tentang seorang miskin dan domba betina kecilnya (2 Sam. 12).

4. Daud mencoba membangun Bait Suci Salomo.

Ketika Daud akhirnya menetap sebagai raja di Yerusalem, ia menyadari bahwa ia tinggal di sebuah rumah dari kayu aras sedangkan tabut Allah hanya di dalam sebuah tenda. Jadi dia bermaksud untuk membangun sebuah rumah bagi Allah, tetapi Allah menghentikannya. Sebaliknya, Allah mengatakan kepada Daud bahwa Dia akan membangun sebuah rumah baginya—tentu saja bukan bangunan fisik, tetapi sebuah dinasti yang akan berpuncak pada Dia yang akan memerintah untuk selama-lamanya (2 Sam. 7:1–17). Dengan demikian, pembangunan bait suci jatuh ke tangan anak Daud, Salomo. Kita kemudian mengetahui bahwa Allah melarang Daud membangun bait suci sebagian karena ia adalah seorang prajurit dan telah menumpahkan banyak darah (1 Taw. 28:2–3). Namun demikian, Daud mempersiapkan hampir segala sesuatu bagi Salomo untuk melaksanakan pekerjaan itu (1 Taw. 22:5).

5. Daud menantikan seorang Anak yang lebih besar.

Daud menerima janji Allah kepadanya akan sebuah rumah yang kekal dengan penuh sukacita dan rasa syukur (2 Sam. 7:18–29). Daud kemudian memahami bahwa salah satu keturunannya juga akan menjadi Tuannya, yang ia ungkapkan dalam Mazmur 110: “Firman TUHAN kepada tuanku: ‘Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuhmu menjadi tumpuan kakimu.’” Yesus mengutip mazmur ini sebagai bukti pemahaman Daud bahwa salah satu dari anak-anaknya yang akan datang menurut daging juga akan menjadi “Tuannya” (selain dari Tuhan Allahnya) dan karena itu lebih agung dari sekadar keturunan fisik lainnya (Mrk. 12:35–37).


Artikel ini awalnya diterbitkan dalam Blog Pelayanan Ligonier.
Tyler Kenney
Tyler Kenney
Tyler Kenney adalah direktur layanan konten di Pelayanan Ligonier dan lulusan Bethlehem Seminary di Minneapolis.