Sejak awal pelayanan publik-Nya, Yesus memberitakan “Kabar baik/Injil Kerajaan Allah” (Luk. 4:43). Bahwa “kabar baik Kerajaan” ini sangat penting dapat dilihat dari kenyataan bahwa istilah “Kerajaan Allah” muncul 31 kali di dalam Injil Lukas sendiri. Namun, apakah “kabar baik Kerajaan Allah” ini? Itu adalah kabar baik bahwa Kristus menebus suatu umat dari setiap bangsa, suku, dan bahasa—untuk menggenapi janji-janji dalam perjanjian Allah—dan bahwa Ia memperluas pemerintahan-Nya sampai pada hari ketika semua bertekuk lutut dan segala lidah mengaku bahwa Dia adalah Tuhan (Flp. 2:10-11).
Orang-orang Farisi bertanya, “Kapan Kerajaan itu akan datang?” Sebagai jawaban, Yesus menegaskan hakikat yang sekarang dari Kerajaan tersebut: Kerajaan Allah telah didirikan. Orang-orang telah “memasukinya dengan paksa” (Luk. 16:16).
Tentu saja Kerajaan itu ada di tengah-tengah mereka, sebab Rajanya sedang berbicara dengan mereka. Yesus pada dasarnya sedang berkata kepada mereka, “Kamu semua buta; tidakkah kamu dapat melihatnya?” Nantinya, pada waktu Ia masuk ke Yerusalem dengan dielu-elukan menjelang penyaliban-Nya, Ia menerima pujian dari orang-orang yang mengatakan bahwa Ia adalah Raja (Mat. 21:15-16).
Ketika kita berkata (bersama Yesus) bahwa Kerajaan Allah ada di sini, apakah maksudnya? Sederhana, itu berarti orang-orang percaya telah mengambil bagian dalam Kerajaan Allah secara sebagian, namun belum mengambil bagian dalam seluruh kepenuhannya (Kol. 1:13-14). Ini umumnya dikenal dengan istilah “sudah tetapi belum”.
Apa yang sudah kita miliki? Dalam cara-cara apa Kerajaan Allah telah datang? Orang-orang Kristen sekarang ini menikmati hal-hal berikut:
Jadi, mari kita kembali kepada jawaban Yesus kepada orang-orang Farisi (Luk. 17:20-21).
Melihat Kerajaan Kristus tidak sama dengan melihat kerajaan-kerajaan yang lain. Dengan kerajaan-kerajaan seperti itu, setiap orang dapat melihatnya dan berkata, “Itu ada di sini!” Namun, melihat Kerajaan Kristus di tengah-tengah mereka bergantung pada sesuatu yang lain, yaitu wahyu ilahi (Luk. 10:21).
Yesus tahu bahwa orang-orang Farisi sedang bertanya tentang akhir zaman, tetapi jika mereka tidak dapat mengenali peneguhan Kerajaan Allah ketika terjadi tepat di depan mata mereka, apa gunanya memberitahu mereka tentang penggenapannya?
Orang-orang Farisi sibuk memikirkan peristiwa-peristiwa di masa depan tetapi mengabaikan peristiwa pada masa kini. Sang Raja dari Kerajaan Allah sedang berdiri di hadapan mereka.