Pertumbuhan Kerajaan Allah
22 Agustus 2023
Di tengah-tengah Kamu
29 Agustus 2023
Pertumbuhan Kerajaan Allah
22 Agustus 2023
Di tengah-tengah Kamu
29 Agustus 2023

Memaksa Masuk ke dalam Kerajaan Allah

Ketika Anda tahu bahwa sesuatu itu benar-benar, sungguh-sungguh baik, bahkan yang terbaik, maka ada dua tanggapan yang biasanya ditunjukkan. Beberapa orang bersikap sinis seperti Grinch (tokoh yang merusak Natal dalam buku cerita), yang tahu sesuatu itu baik, lalu mencegah orang lain merasakannya. Ini mungkin melibatkan kekerasan, seperti seorang anak yang merusak mainan kesayangan saudaranya untuk merusak kesenangan apa pun. Namun yang lain secara tulus menginginkan hal yang baik tersebut dan berjuang untuk mencicipinya dengan seluruh semangat mereka. Juga ada semacam kekerasan di sini, yaitu kerelaan untuk menerima rasa sakit (misalnya, melahirkan anak), menderita (misalnya, menyelesaikan lomba maraton), atau berjuang tanpa lelah (misalnya, mendaki gunung), sebab Anda yakin akan nilai dari tujuan Anda.

Kerajaan Allah adalah kebaikan yang utama. Kerajaan itu adalah sebuah harta terpendam yang untuk membelinya Anda rela menjual segala sesuatu (Mat. 13:44), sebuah mutiara yang tiada ternilai harganya, yang layak dibeli dengan semua harta yang Anda miliki (ay. 46), sebuah perjamuan pernikahan yang begitu baik sehingga alasan untuk tidak menghadirinya terlihat tidak masuk akal (Luk. 14:16-24). Kerajaan Kristus menawarkan berkat-berkat yang melampaui apa pun yang ditawarkan dunia. Sebagian orang mencoba mencurinya dari orang lain dan merampok sukacita mereka (Yoh. 10:8), sedangkan yang lain berjuang untuk memasukinya berapa pun harganya (Luk. 13:24).

Hiruk-pikuk untuk mendapatkan kebaikan dari kerajaan tersebut digambarkan dengan jelas di dalam Matius 11:12 dan Lukas 16:16, dua kisah yang saling melengkapi dari sebuah ajaran Yesus yang sulit. Yesus menggambarkan bagaimana, dengan beralihnya sejarah dari era Israel pada era baru yang diumumkan oleh Yohanes Pembaptis, kabar baik dari Kerajaan itu diberitakan, yaitu, Kerajaan tersebut “diinjili” dengan cara yang baru. Kebaikan yang mutlak telah tiba, dan Matius serta Lukas memberikan sketsa tanggapan yang berbeda. Namun, sulit untuk memahami arti kata biazetai dalam bahasa Yunani yang muncul pada kedua perikop tersebut, tetapi dengan nuansa paksaan atau kekerasan yang berbeda. Kata tersebut bisa bersifat pasif, seperti Kerajaan tersebut diserbu oleh sejumlah orang kasar (Mat. 11:12), tetapi umat Allah memasukinya dengan dipaksa (LAI: paksa, Luk. 16:16).

Mungkin lebih baik mengartikan kata tersebut bersifat setengah-pasif yang menunjukkan seseorang memengaruhi diri sendiri. Kerajaan Allah memaksakan dirinya ke dalam dunia, tetapi ditentang oleh orang-orang yang suka melakukan kekerasan yang berusaha merampasnya dari orang lain (Mat. 11:12), dan sebagai respons, umat Allah memaksakan diri mereka masuk ke dalamnya (Luk. 16:16). Dari manakah datangnya dorongan, yang hampir merupakan kekerasan, sikap bertahan dalam situasi apa pun ini? Apakah dari kekuatan kehendak manusia? Tidak, sebab itu hanya akan menuntun kepada perampasan kebaikan Kerajaan seperti yang dilakukan Grinch. Sebaliknya, dorongan itu berasal dari Injil itu sendiri. Sebagaimana dikatakan oleh Cyril dari Aleksandria, berita sakral tentang Kerajaan Allah menanamkan sebuah keinginan yang mendalam pada hati yang telah lahir baru untuk mengerahkan segala semangat dan kekuatan untuk memasuki harapan yang penuh berkat itu. Sebuah dorongan yang diberikan Roh Kudus memampukan seseorang untuk melihat wilayah Kerajaan tersebut bukan sebagai tanah yang netral yang dimiliki orang-orang yang suam-suam kuku, tetapi sebagai sesuatu yang datang dengan kuasa ilahi, yang menghadapi oposisi yang kuat, dan karenanya harus dimasuki secara paksa. Ketika kerinduan untuk memperoleh kebaikan dari Kerajaan tersebut telah meresapi keberadaan Anda yang telah diperbarui, maka tidak ada kemegahan duniawi, ketidaknyamanan, penderitaan, kesakitan, atau bahkan oposisi yang penuh kekerasan, sebanyak apa pun, dapat menghentikan Anda dari menerapkan semua kekuatan dari Allah untuk memaksa memasukinya. Kerinduan itu menuntut segala sesuatu dari Anda sebab senilai dengan segala sesuatu.


Artikel ini awalnya diterbitkan di Majalah Tabletalk.
Greg Lanier
Greg Lanier
Dr. Greg Lanier adalah asisten professor Perjanjian Baru di Reformed Theological Seminary di Orlando, Florida., dan asisten pendeta di River Oaks Church di Lake Mary, Florida. Ia adalah penulis dari beberapa buku, termasuk How We Got the Bible.