5 Hal yang Perlu Anda Tahu tentang Marthin Luther
09 Agustus 2024
5 Hal yang Perlu Anda Tahu tentang Surga
14 Agustus 2024
5 Hal yang Perlu Anda Tahu tentang Marthin Luther
09 Agustus 2024
5 Hal yang Perlu Anda Tahu tentang Surga
14 Agustus 2024

5 Hal yang Perlu Anda Tahu tentang Rasul Petrus

Rasul Petrus adalah satu-satunya Rasul lain yang dapat dikatakan setara dengan Paulus dalam hal signifikansi bagi sejarah gereja mula-mula. Nama aslinya adalah Simon (Mat. 4:18; Mrk. 1:16; Luk. 5:4), tetapi ia akan menjadi paling dikenal sebagai Petros, terjemahan bahasa Yunani dari nama panggilan Aram yaitu Kefas (yang berarti “batu karang”), yang diberikan kepadanya oleh Yesus (Mat. 16:18). Keutamaannya di gereja mula-mula telah dapat diantisipasi dengan pemberian namanya yang khusus oleh Yesus dan akan berkembang seiring dengan hubungannya dengan gereja di Roma (1Ptr. 5:13). Berikut adalah lima hal tentang Petrus yang dapat membantu menjelaskan keutamaannya di antara para Rasul Kristus.

1. Markus sangat mungkin menulis injilnya berdasarkan kesaksian Petrus tentang pelayanan Yesus.

Sebagian besar ahli sekarang ini memahami Injil Markus sebagai injil yang pertama ditulis di antara keempat Injil yang ada. Sejarawan gereja mula-mula, Eusebius, melaporkan kesaksian dari Papias bahwa Markus menulis injilnya berdasarkan pengajaran Petrus tentang Yesus. Menurut Papias: “Markus menjadi penerjemah Petrus dan menulis dengan tepat semua yang diingatnya, namun memang bukan berdasarkan urutan tentang apa yang dikatakan atau dilakukan oleh Tuhan. Sebabnya adalah karena ia tidak pernah mendengar dari Tuhan dan tidak pernah mengikuti-Nya, tetapi kemudian, seperti yang telah saya katakan, ia mengikuti Petrus, yang biasa memberikan pengajaran sesuai kebutuhan, tetapi, seperti yang ada, tidak berdasarkan urutan pengajaran-pengajaran Tuhan, sehingga Markus tidak melakukan kesalahan dalam menuliskan poin demi poin seperti yang diingatnya.”

2. Petrus adalah orang pertama di antara murid-murid Yesus yang mengidentifikasikan Yesus sebagai Mesias (Mat. 16:16; Mrk. 8:29; Luk. 9:20).

Ini adalah peristiwa ketika Yesus menunjuk Simon sebagai “batu karang” (Petrus). Namun, Markus dan Matius juga menunjukkan bahwa Petrus mungkin belum memahami bagaimana identitas tersebut akan bertentangan dengan ekspektasi yang ada tentang kerajaan Allah dan kedatangannya. Bahkan, persis pada bagian berikutnya di mana Petrus menegur Yesus karena berbicara tentang pengkhianatan terhadap diri-Nya, kematian, dan kebangkitan-Nya, Yesus merespons dengan menegur Petrus yang baru saja diberi nama baru sebagai “Iblis” (Mat. 16:21-23; Mrk. 8:31-33). Baik khotbah pertama Petrus dalam Kisah Para Rasul (Kis. 2:14-36) maupun berkat pembuka dari suratnya yang pertama (1Ptr. 1:3-5) menunjukkan bahwa ia pada akhirnya tidak akan pernah melupakan pelajaran yang ia dapatkan pada saat itu tentang sentralitas kematian dan kebangkitan Kristus bagi kedatangan kerajaan Allah.

3. Petrus juga merupakan salah satu dari dua Rasul pertama yang menjadi saksi kubur yang kosong (Luk. 24:1-12; Yoh. 20:1-10).

Seperti pengakuan Petrus terhadap Yesus sebagai Mesias, peristiwa ini juga menunjukkan ketidakmampuan Petrus untuk memahami signifikansi penuh dari kematian dan kebangkitan Kristus terlepas dari pengajaran Yesus sendiri dan karya Roh Kudus. Dalam Injil Lukas, hanya setelah Yesus mengajar Petrus dan Yohanes tentang diri-Nya seperti yang tercatat dalam Alkitab dan menunjukkan signifikansinya dalam pemecahan roti, barulah mereka mengerti (Luk. 24:25-35). Dalam Injil Yohanes, mereka meninggalkan kubur yang kosong dengan belum mengerti (Yoh. 20:9). Baru kemudian ketika Yesus menampakkan diri kepada mereka, Dia menghembuskan Roh Kudus kepada mereka untuk memperlengkapi mereka bagi misi penginjilan mereka yang akan datang (Yoh. 20:21-23).

4. Petrus adalah yang pertama di antara dua belas murid yang menyaksikan dan meneguhkan pertobatan bangsa-bangsa non-Yahudi di dalam tulisan Lukas jilid kedua, Kisah Para Rasul.

Hal ini terjadi dengan cara yang ironis yang tampaknya menggemakan penolakan awal Petrus terhadap pesan kematian dan kebangkitan Yesus, serta perilakunya saat penyaliban Kristus. Petrus menerima penglihatannya yang terkenal di mana tiga kali ia menolak perintah Yesus dan kemudian dikoreksi oleh-Nya (Kis. 10:1-16; 11:5-10). Barulah pada momen berikutnya ketika tiga orang mengunjungi Petrus dan ia menjelaskan signifikansi dari penglihatannya kepada mereka, Roh Kudus turun ke atas mereka, menegaskan bahwa mereka juga harus dibaptis sebagai orang Kristen (Kis. 10:17-48; 11:11-18).

5. Akhirnya, Rasul Petrus adalah satu-satunya penulis manusia dari Alkitab yang, dalam karyanya sendiri yang juga diinspirasikan, merujuk kepada surat-surat Paulus dan mengaitkannya dengan Alkitab.

Di akhir pengajarannya tentang hari Tuhan yang akan datang, Petrus mengingatkan para pembacanya untuk bersabar, sebagaimana Paulus juga telah menuliskannya kepada mereka tentang hal-hal ini (2Ptr. 3:14-15). Dalam sebuah contoh kerendahan hati yang menguatkan, dan sebuah demonstrasi pertumbuhan dalam anugerah Allah bagi orang yang lamban mengerti di masa lalu, Petrus mengakui bahwa ada beberapa hal tentang isu-isu ini dalam surat-surat Paulus yang sulit dimengerti (2Ptr. 3:16a). Oleh karena itu, Petrus memperingatkan para pembacanya untuk menghindari pengajaran beberapa orang yang berusaha memutarbalikkan kata-kata Paulus dan bagian Alkitab lainnya untuk menipu mereka (2Ptr. 3:16b-17).

Walaupun masih banyak hal yang dapat dikatakan untuk menjelaskan keutamaan Petrus di antara para Rasul Kristus, poin-poin yang telah diuraikan di atas mendorong kita untuk berfokus pada sebuah tema yang sama: penebusan dan transformasi yang datang melalui iman kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah bangkit, terlepas dari kelemahan kita.

Artikel ini merupakan bagian dari koleksi 5 Hal yang Perlu Anda Tahu.


Artikel ini awalnya diterbitkan di Majalah Tabletalk.
Matthew Dudreck
Matthew Dudreck
Dr. Matthew A. Dudreck adalah associate professor Perjanjian Baru di Reformation Bible College di Sanford, Florida.