5 Hal yang Perlu Anda Tahu tentang Rasul Petrus
12 Agustus 20245 Hal yang Perlu Anda Tahu tentang Adopsi
16 Agustus 20245 Hal yang Perlu Anda Tahu tentang Surga
Dari musik, sampai film, sampai buku, dan banyak lagi, surga adalah topik yang menarik perhatian banyak orang, baik di gereja maupun di dunia. Namun, sama seperti hal-hal rohani lainnya, terdapat banyak kebingungan mengenai konsep surga. Hanya Alkitab yang memberi kita kebenaran. Berikut adalah lima hal yang perlu Anda tahu tentang surga.
1. Surga adalah sebuah tempat.
Kisah Para Rasul 1:6-11 memberi tahu kita bahwa Yesus naik ke surga, menunjukkan perpindahan-Nya dari satu tempat (bumi) ke tempat lain (surga). Lebih jauh lagi, kita tahu bahwa Yesus tetap memiliki tubuh fisik manusia setelah kebangkitan-Nya, yaitu tubuh yang dimuliakan oleh Roh Kudus (Yoh. 20:24-29; 1Kor. 15). Benda-benda fisik berada dalam ruang dan waktu; dengan kata lain, benda-benda tersebut terlokalisasi di suatu tempat tertentu. Pada hari terakhir, Yesus akan turun dari surga untuk membawa kebangkitan dan penghakiman terakhir (1Tes. 4:16). Tubuh fisik-Nya yang dimuliakan akan berpindah dari satu tempat (surga) ke tempat lain (bumi).
2. Surga adalah tempat takhta Allah.
Kitab Mazmur sering kali menyebut surga sebagai tempat takhta Allah (Mzm. 9:8; Mzm. 11:4; Mzm. 103:19). Karena Allah adalah roh dan tidak memiliki tubuh fisik (Yoh. 4:24), kita memahami bahwa dalam taraf tertentu ini adalah sebuah metafora yang mengindikasikan bahwa Allah membuat kehadiran-Nya yang memerintah secara khusus terasa paling kuat di surga. Namun, mengatakan bahwa Allah tidak memiliki tubuh fisik tidaklah sepenuhnya tepat. Sejak inkarnasi lebih dari dua ribu tahun yang lalu, Anak Allah telah memiliki tubuh jasmani, karena tubuh jasmani-Nya adalah bagian dari natur manusia-Nya yang dipersatukan dengan natur ilahi-Nya dalam satu pribadi ilahi Yesus Kristus. Ini berarti bahwa sejak inkarnasi, banyak referensi tentang takhta Allah dapat dibaca sebagai lokasi yang sebenarnya di mana Kristus duduk di tempat tinggi (misalnya, lihat Ef. 1:20; Ibr. 1:1-3). Takhta ini sebenarnya adalah takhta kerajaan Daud, yang dijanjikan kepada Kristus untuk selama-lamanya (Luk. 1:32-33). Dengan kata lain, Allah di dalam Kristus telah menjadikan kerajaan Daud sebagai kerajaan-Nya.
3. Surga adalah tempat jiwa orang percaya pergi ketika mereka meninggal.
Paulus mengantisipasi dalam Filipi 1:23 bahwa ketika ia meninggal, ia akan “bersama Kristus.” Karena kita tahu bahwa Yesus saat ini ada di surga, ini pastilah berarti bahwa orang percaya dalam Kristus akan pergi untuk berada bersama-Nya di surga ketika mereka meninggal. Demikian pula 2 Korintus 5:6-8 mengatakan bahwa “beralih dari tubuh” berarti “menetap dengan Tuhan.” Sekali lagi, jika Tuhan Yesus Kristus saat ini berada di surga, maka pada saat kematian, kita juga berada di surga. Secara khusus, jiwa kita, yang “tidak ada di dalam tubuh”, pergi ke surga, di mana kita akan menikmati keberadaan yang terus menerus dalam keadaan sadar sambil menantikan kebangkitan. “Jiwa orang percaya pada saat kematiannya disempurnakan dalam kekudusan, dan dengan segera masuk ke dalam kemuliaan; dan tubuh mereka, yang masih disatukan dengan Kristus, beristirahat di dalam kubur mereka sampai kebangkitan” (KBW 37).
4. Surga adalah tempat orang percaya sekarang duduk bersama dengan Kristus.
Meskipun Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa jiwa orang percaya akan pergi untuk berada bersama Kristus di surga ketika mereka meninggal, ada juga ayat-ayat yang menyatakan bahwa orang Kristen telah duduk bersama Allah “di dalam Kristus Yesus … bersama-sama dengan Dia di surga” (Efesus 2:6). Karena orang percaya yang belum meninggal saat ini masih berada di bumi, maka ini pastilah merupakan sebuah realitas posisional. Dengan kata lain, meskipun kita tidak secara fisik berada di surga saat ini, kita berada di sana secara efektif. Kita seharusnya menganggap diri kita telah memerintah dan berkuasa bersama Yesus secara sah, meskipun kita tidak memiliki realitas penuh akan hal itu dalam pengalaman kita. Hal ini memberikan dorongan yang besar untuk pengudusan. Kita mungkin belum memerintah bangsa-bangsa, tetapi bersama Kristus, kita telah duduk bersama-Nya dengan kemenangan atas dosa dan para penguasa dan otoritas lainnya, yang telah dilucuti oleh salib Yesus (lihat Kolose 2:13-15). Ketika Roma 6:12 mengatakan kepada kita “hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana,” kita benar-benar dapat, dengan kuasa Roh Kudus, menaati perintah ini. Dosa tidak memiliki kekuasaan yang nyata atas diri kita dan menjalankan kekuasaan seperti itu hanya sejauh kita mengizinkannya. Jadi, janganlah kita membiarkan dosa memerintah di dalam diri kita.
5. Surga tidak akan bertahan selamanya.
Lokasi surga saat ini, di mana Yesus duduk di atas takhta-Nya dan orang percaya yang telah meninggal menikmati hadirat-Nya, hanyalah bersifat sementara dalam arti cakupan sejarah secara keseluruhan. Suatu hari nanti, seperti yang dijelaskan dalam Wahyu 21:1-22:5, Allah akan mendatangkan “langit yang baru dan bumi yang baru.” Langit dan bumi akan dipersatukan kembali, dan kita akan tinggal di sana bersama Pencipta kita selamanya, melihat-Nya muka dengan muka. Pengharapan yang paling utama bukanlah kehancuran ciptaan, melainkan pembaharuan dan pemulihannya yang sepenuhnya (lihat juga Yes. 65:17-25; 2Ptr. 3:13).
Artikel ini merupakan bagian dari koleksi 5 Hal yang Perlu Anda Tahu.