Kepala Kita yang Berotoritas Penuh
01 Februari 2024
Kehidupan Bersama Allah
08 Februari 2024
Kepala Kita yang Berotoritas Penuh
01 Februari 2024
Kehidupan Bersama Allah
08 Februari 2024

Siapa yang Mengikuti Anda?

Apakah Anda memiliki pengikut? Kita mungkin tidak akan menanyakan pertanyaan ini satu dekade yang lalu, tetapi dengan munculnya media sosial, “pengikut” sekarang menjadi bagian dari bahasa sehari-hari kita. Kita “mengikuti” orang lain di media sosial dan kemudian “diikuti” balik. Kata baru lainnya adalah “influencer“. Orang-orang sekarang bercita-cita untuk berkarier dengan menggunakan platform media sosial mereka untuk memengaruhi pengikut untuk membeli produk.

Saya pribadi bergumul dengan ide memiliki “pengikut” dan menjadi “influencer“. Namun kemudian saya membaca surat Paulus kepada jemaat di Korintus, di mana ia menasihati, “Ikutilah teladanku, sama seperti aku juga mengikuti teladan Kristus” (1 Kor. 11:1). Kata Yunani untuk “ikut teladan” di sini adalah mimts dan digunakan untuk menggambarkan seseorang yang meniru, mengikuti, atau meneladani orang lain. Ini seperti seseorang yang mengagumi kualitas dan keahlian seorang mentor dan berusaha untuk meniru atau mencontoh apa yang dilakukan oleh orang tersebut. Paulus mendorong jemaat di Filipi untuk melakukan hal yang sama (Flp. 3:17; 4:9).

Juruselamat kita juga memanggil kita untuk mengikut Dia—untuk melakukan apa yang Dia lakukan. “Jika seseorang mau menjadi pengikut-Ku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya, dan mengikut Aku” (Mrk. 8:34). Pada malam sebelum Dia dikhianati, Yesus mengikatkan sehelai kain di pinggang-Nya dan melakukan apa yang tidak akan pernah dilakukan oleh seorang pria Yahudi yang terhormat: Dia membasuh kaki murid-murid-Nya. “Jadi, jikalau Aku, Tuhan dan Gurumu, membasuh kakimu, kamu pun wajib saling membasuh kakimu. Sebab, Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu” (Yoh. 13:14-15). Yesus memanggil kita untuk mengikuti-Nya dalam kehidupan yang penuh kerendahan hati dan melayani, sebuah kehidupan yang meniru apa yang telah Dia lakukan bagi kita.

Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk mengikut Kristus dan juga menjadikan orang lain murid yang mengikut Dia juga (Mat. 28:19-20). Tindakan menjadikan orang lain murid mengharuskan kita menunjukkan kepada orang lain seperti apa mengikut Kristus; kita membimbing mereka dalam iman. Ketika kita melakukannya, mereka mengikuti kita. Ini berarti kita memengaruhi mereka untuk mengikut Tuhan. Entah mereka yang mengikut kita adalah anak-anak kecil di rumah kita yang kita ajarkan Firman Allah atau orang-orang di kantor kita yang kita bagikan Injil atau kelompok-kelompok yang lebih besar yang di dalamnya kita memiliki pengaruh yang besar, kita semua memiliki orang-orang yang mengikut kita dalam hidup kita. Kita adalah influencer bagi Kristus. Kita meniru Juruselamat kita bagi orang-orang di sekitar kita.

Dengan adanya pengaruh, datanglah tanggung jawab yang besar. Influencer media sosial terkenal dengan menciptakan sensasi dan keriuhan tentang suatu produk atau gerakan. Hal ini karena banyak orang tidak terelakkan akan melakukan apa yang dilakukan oleh influencer favorit mereka. Mungkin inilah mengapa Paulus mengkualifikasikan nasihatnya untuk mengikuti teladan dirinya dengan menambahkan “sama seperti aku juga mengikuti teladan Kristus.” Kita ingin orang lain melihat tindakan kita, namun tidak melihat kita, melainkan melihat Kristus melalui kita. Pada akhirnya, kita ingin mereka meneladani dan mengikuti Kristus.

Ternyata, kita semua adalah influencer. Kita semua memiliki pengikut. Jadi pertanyaannya adalah, Siapa yang mengikuti Anda, dan bagaimana Anda dapat menuntun mereka kepada Kristus?


Artikel ini awalnya diterbitkan di Majalah Tabletalk.
Christina R. Fox
Christina R. Fox
Christina R. Fox adalah editor konten untuk blog PCA Women’s Ministry, enCourage, dan koordinator pelayanan perempuan di East Cobb Presbyterian Church di Marietta, Georgia. Ia adalah penulis beberapa buku, termasuk A Holy Fear dan Like Our Father. Ia juga menulis blog di ChristinaFox.com.