Antropologi Kristen dan Kehidupan Moral
30 Januari 2024Siapa yang Mengikuti Anda?
06 Februari 2024Kepala Kita yang Berotoritas Penuh
Sebutan “kepala gereja” tidak digunakan untuk mengidentifikasi Kristus sebagai kepala perusahaan atau organisasi. Dalam Kolose 1:18, Paulus menyatakan Kristus sebagai “kepala tubuh, yaitu gereja.” Dengan kata lain, Kristus yang hidup adalah Kepala dari tubuh yang hidup—mempelai perempuan-Nya. Gereja memperoleh seluruh kehidupannya dari Kristus dan tidak memiliki kehidupan selain dari-Nya—mereka dipersatukan menjadi satu. Kesatuan ini mendefinisikan Kristus sebagai Kepala dan gereja sebagai tubuh-Nya. Kristus mengisi paru-paru gereja tanpa henti seperti ventilator yang terus-menerus mengisi paru-paru dengan oksigen, memberikan kehidupan rohani, karunia-karunia, dan kuasa untuk menggenapi misi-Nya di bumi. Charles Spurgeon berkata:
Waktu tidak menciptakan pemisahan. Gereja selalu satu—satu gereja para rasul, satu gereja para reformator, satu gereja abad pertama, satu gereja zaman akhir, dan dari gereja yang satu dan satu-satunya ini, Yesus Kristus adalah satu-satunya kepala.
Penggambaran Kristus sebagai kepala gereja diilustrasikan dengan jelas oleh Paulus dalam Efesus 5 dalam batasan relasi suami dan istri. Dalam ayat 23, Paulus menjelaskan Kristus sebagai kepala sebagai tipe dari suami yang adalah kepala atas keluarganya. Istri yang tidak memenuhi tanggung jawab rohani untuk tunduk di bawah pimpinan suami sebagai kepala akan menyebabkan disfungsi di dalam keluarga. Istri yang dengan penuh kasih menanggapi arahan suaminya akan membawa kehormatan bagi keluarganya, suaminya, dan yang terpenting, Tuhannya. Ia bersaksi kepada dunia bagaimana gereja seharusnya merespons kepada Kristus dalam ketundukan, penghormatan, dan pelayanan.
Kristus mengepalai gereja-Nya melalui para pemimpin yang saleh (Ibr. 13:7, 17). Para gembala di bawah Kristus dan para diaken adalah perwakilan dari otoritas Kristus atas gereja. Paulus meringkas tujuan para gembala ini demikian: “untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus” (Ef. 4:12). Otoritas apa pun yang dimiliki oleh para pemimpin gereja adalah otoritas yang didelegasikan dari Kristus. Selalu Kristus, dan hanya Kristus, yang secara otoritatif memerintah gereja-Nya. Kristus juga mengepalai gereja-Nya melalui Firman dan Roh-Nya. Satu-satunya tanggung jawab mereka yang diberi tanggung jawab atas gereja adalah untuk menyatakan dan menerapkan perintah-perintah Kristus seperti yang dinyatakan dalam Firman-Nya yang tertulis. Fungsi utama seorang gembala-pendeta adalah memberi makan kawanan domba Allah dengan menyajikan makanan yang bergizi dari Firman Allah bagi mereka (2 Tim. 3:16-17; 1 Ptr. 2:2-3). Melalui pengajaran dan khotbah, Roh Kudus menarik orang-orang kepada Kristus dan memelihara keluarga Allah.
Kepemimpinan Kristus sebagai kepala juga mencakup “segala sesuatu” (Ef. 1:22). Hanya Kristus yang dapat melindungi gereja dari musuh kita: sang Iblis, godaan dari kedagingan kita yang telah jatuh ke dalam dosa, dan kebohongan dunia. Hanya Kristus yang dapat menggenapi janji-Nya bahwa pintu-pintu kerajaan maut (LAI: alam maut) tidak akan menguasainya. Hanya Kristus yang dapat mengumpulkan domba-domba-Nya dan memperbesar gereja-Nya. Hanya Kristus yang dapat dengan penuh otoritas mengepalai mempelai perempuan-Nya sampai ia berada di rumah bersama-Nya selamanya.