Kesia-siaan
08 November 2023
Pintu Gerbang
13 November 2023
Kesia-siaan
08 November 2023
Pintu Gerbang
13 November 2023

Sion

Coba bayangkan sorak-sorai di sebuah ibukota setelah seorang raja yang baik berhasil menaklukkan pemberontakan, maka Anda mendapatkan gambaran apa yang diwakili Sion di dalam Alkitab. Istilah “Sion” terutama merujuk kepada sebuah gunung yang di atasnya Bait Suci dibangun di Yerusalem. Namun, sebagaimana dibukakan oleh Alkitab, kata Sion menjadi melambangkan kemenangan Allah atas musuh-musuh-Nya, dan jauh lebih banyak lagi.

Sion Bayangan

Kisah tentang Sion dimulai ketika Allah memilihnya. “TUHAN telah memilih Sion, menghendakinya menjadi persemayamannya” (Mzm. 132:13). Namun, untuk bisa tinggal di sana dan mendirikan pemerintahan-Nya, Tuhan pertama-tama harus mengalahkan musuh yang menentang-Nya dan menduduki gunung-Nya. Mereka adalah orang Kanaan, khususnya orang Yebus. Berkat pertolongan Allah, Daud dapat mengalahkan benteng pertahanan terakhir musuh Allah tersebut (2 Sam. 5:7; lihat Yos. 15:63).

Setelah menundukkan musuh-Nya, Allah meneguhkan kota-Nya. Ia memerintahkan Salomo untuk membangun Bait Suci di tengah-tengah kota yang baru itu. Puncaknya adalah ketika Salomo memindahkan Tabut Perjanjian dari Sion (kota Yebus yang lama) ke Sion yang baru (gunung Bait Suci, lihat 1 Raj. 8:1). Allah menghargai usaha ini dengan kemuliaan-Nya turun untuk memenuhi Bait Suci tersebut (1 Raj. 8:1). Dialah pendiri dan penyempurna Sion (Yes. 14:32).

Mazmur 132 merayakan peristiwa-peristiwa ini ketika Tuhan naik takhta sebagai Raja atas seluruh dunia. Tentu, Allah telah selalu memerintah sebagai Pencipta. Namun, sekarang Tuhan secara publik diakui sebagai Raja yang sah atas seluruh bumi.

Jadi, ketika Anda memikirkan tentang Sion, pikirkan: Tuhan memerintah. Di atas Sion Tuhan bertakhta sebagai Raja yang ditinggikan (Mzm. 9:12; Yes. 24:23). Di atas Sion, Tuhan mengukuhkan Daud sebagai raja bawahan-Nya, yang memerintah mewakili-Nya (Mzm. 2:6; 110:2). Terlepas dari ukuran ketinggiannya yang sebenarnya, Sion adalah yang tertinggi dari segala gunung di muka bumi (Mzm. 48:3; lihat Yes. 2:2), sebab di sana Tuhan tinggi di atas segala bangsa (Mzm. 99:2).

Pusat dari seluruh dunia adalah Sion, di mana Tuhan, Raja atas segala raja, menjalankan pemerintahan-Nya. Dari Sion datanglah penyelamatan Tuhan sebagai raja (Mzm. 14:7). Ke Sion datanglah seluruh umat Tuhan untuk menyembah dan menunjukkan kesetiaan kepada-Nya (Mzm. 65:2; 84:8). Sion adalah tempat di mana kita melihat kemuliaan pemerintahan Allah yang tidak terlihat di tempat lain: sebuah Eden yang baru, tempat terindah di muka bumi (Mzm. 50:2). Umat Allah sangat menyukainya sehingga mereka berharap mereka bisa senantiasa tinggal di sana (Mzm. 84:3-5).

Karena itu, Sion mewakili Allah dengan cara yang tidak dapat diwakili tempat lain. Nama-Nya tinggal di sana (Yes. 18:7). Menyaksikan kemuliaan Sion berarti menyaksikan kemuliaan Tuhan (Mzm. 27:4). Menghina Sion sama dengan menghina Tuhan sendiri (Yes. 37:22-23). Seperti halnya pemerintahan Allah memancar keluar dari Yerusalem, begitu pula nama “Sion”, dalam lingkaran konsentris. Sion sering tidak hanya merujuk kepada gunung Bait Suci, tetapi kepada Yerusalem secara keseluruhan (Yes. 40:9), yang terkadang disebut “putri Sion” (Mi. 4:10). Sion juga merujuk kepada seluruh bangsa Israel (Yes. 51:16).

Karena Sion melambangkan pemerintahan Allah yang tak terkalahkan atas seluruh bumi, maka sangat mengejutkan bahwa Sion jatuh ke tangan bangsa-bangsa. Bagaimana mungkin Bait Suci, takhta Allah itu sendiri, menjadi timbunan puing (Mi. 3:12; lihat Mzm. 125:1)? Jawabannya adalah bahwa Allah sendiri meninggalkan takhta-Nya karena pemberontakan umat-Nya terhadap pemerintahan-Nya (Yer. 7:13-14).

Sion Ultima

Namun, bahkan setelah kehancurannya, Sion tetap menjadi pewaris janji-janji Allah yang mencengangkan. Para nabi berjanji bahwa Allah akan kembali memerintah di Sion dalam kemuliaan yang bahkan lebih besar (Yes. 4:3-5; 51:11). Namun, ketika Tuhan datang kembali di dalam pribadi Yesus Kristus, Ia tidak datang untuk memerintah dari Bait Suci di bumi, melainkan dari Bait surgawi di Sion surgawi (Ibr. 12:22; 1 Pet. 2:6). Selama ini, Sion bayangan adalah duplikat (copy) dari Sion ultima ini. Bayangkan betapa mulianya Sion yang pertama, dan sekarang bayangkan betapa mulianya Sion ultima ini setelah kemenangan Yesus yang sempurna. Anda dan saya adalah warga dari Sion surgawi ini. Suatu hari nanti, gunung ini akan datang untuk memenuhi seluruh ciptaan baru.


Artikel ini awalnya diterbitkan di Majalah Tabletalk.
Matthew H. Patton
Matthew H. Patton
Dr. Matthew H. Patton adalah pendeta di Covenant Presbyterian Church di Vandalia, Ohio.