Sumber-Sumber Teologi Sistematika
27 Juni 2024Apakah Yesus dapat Berdosa?
04 Juli 2024Ekklesia: Orang-Orang yang Dipanggil Keluar
Di atas bukit itu, Yesus “memanggil orang-orang yang dikehendaki-Nya” (Mrk. 3:13)
Diperkirakan orang-orang yang mengikut Yesus lebih banyak daripada lima orang yang dipilih yang disebutkan oleh Markus. Dari kelompok tersebut, Yesus memanggil Petrus, Andreas, Yakobus, Yohanes, Matius, dan yang lain. Ia memanggil mereka bukan untuk belajar hukum, ilmu pengetahuan, atau perdagangan. Ia memanggil mereka untuk diri-Nya sendiri. Yesus memanggil orang-orang yang Ia kehendaki, dan panggilan itu berdaulat, sebab semua orang yang Ia panggil untuk jabatan itu datang memegang jabatan itu, dan mereka dengan sukarela bergabung dengan kelompok orang-orang yang akan menjadi bagian dari siapa diri-Nya.
Dalam arti tertentu, ini adalah sebuah pandangan mikrokosmik atas apa yang dilakukan Yesus untuk seluruh Kerajaan Allah—Ia memanggil orang-orang yang dikehendaki-Nya. Kata dalam bahasa Yunani yang diterjemahkan “gereja/jemaat” di dalam Alkitab adalah ekklesia. Kata ini terdiri dari sebuah awalan dan akar kata. Awalannya adalah ek atau eks, yang berarti “keluar dari” atau “dari”. Akar katanya adalah sebuah bentuk dari kata kerja kaleo, yang berarti “memanggil”. Maka, ekklesia berarti “orang-orang yang dipanggil keluar”. Secara sederhana, gereja yang tidak kelihatan, yaitu gereja yang sejati, terdiri dari orang-orang yang dipanggil Allah, bukan hanya secara lahiriah tetapi juga batiniah oleh Roh Kudus. Ketika Yesus memanggil seseorang menjadi murid, Ia memanggil orang itu untuk diri-Nya sendiri, menjadi milik-Nya, mengikut Dia, belajar dari Dia dan tentang Dia.
Memang benar bahwa satu-satunya iman yang olehnya seseorang dapat dibenarkan adalah imannya sendiri. Tidak ada orang yang dapat dibenarkan oleh iman pasangannya, iman orang tuanya, iman anak-anaknya, atau iman orang lain. Pada waktu penghakiman terakhir, setiap orang akan berdiri di hadapan Allah sendiri, dan penghakiman dijatuhkan berdasarkan apa yang ada di dalam hati setiap orang itu sendiri.
Akan tetapi, setiap kali Kristus menyelamatkan seseorang, Ia menempatkannya di dalam sebuah kelompok. Ada dimensi korporat dalam Kerajaan Allah yang tidak boleh kita abaikan. Baru-baru ini saya berbicara dengan seorang wanita yang gerejanya telah memanggil seorang pendeta baru. Ia tidak senang dengan pendeta baru tersebut, jadi ia meninggalkan gereja tersebut. Ketika saya bertanya kepadanya bagaimana ia beribadah, ia menjawab bahwa ia menonton siaran keagamaan di televisi pada Minggu pagi. Masalah yang jelas adalah ia tidak berada di gereja pada Minggu pagi. Ia tidak berkumpul bersama umat Allah dalam ibadah korporat, dalam persekutuan yang khidmat itu. Kehidupan orang Kristen bersifat korporat, sebab Kristus menempatkan orang-orang tebusan-Nya di dalam gereja untuk belajar bersama, bertumbuh bersama, melayani bersama, dan beribadah bersama.
Dikutip dari komentari kitab Markus oleh R.C. Sproul.