5 Hal yang Perlu Anda Ketahui tentang Pernikahan
18 Februari 2025
5 Hal yang Perlu Anda Ketahui tentang Neraka
25 Februari 2025
5 Hal yang Perlu Anda Ketahui tentang Pernikahan
18 Februari 2025
5 Hal yang Perlu Anda Ketahui tentang Neraka
25 Februari 2025

5 Hal yang Perlu Anda Ketahui tentang Teologi Perjanjian

Beberapa topik dibahas cukup sering di dalam gereja-gereja Reformed sehingga mudah bagi kita untuk melewatkan topik-topik dasar. Salah satu topik tersebut adalah teologi perjanjian. Mari kita lihat lima hal yang perlu diketahui oleh orang Kristen tentang teologi perjanjian.

1. Teologi perjanjian adalah tentang relasi kita dengan Allah.

Sebuah perjanjian adalah sebuah relasi yang formal. Pernikahan adalah contoh terbaik dari relasi semacam ini (Mal. 2:14). Pernikahan adalah ikatan yang paling intim yang dapat dimiliki oleh dua orang. Kemitraan yang sangat pribadi dan penuh kasih ini juga merupakan sebuah relasi yang legal. Perjanjian berfungsi dengan cara yang sama.

Teologi perjanjian menolong kita untuk lebih menghargai bagaimana Allah berelasi dengan kita. Hidup bersama Tuhan akan sangat sulit jika Dia tidak menyatakan dengan jelas seperti apa relasi kita dengan-Nya. Jika kita harus menebak-nebak tentang hal-hal seperti bagaimana perasaan Allah terhadap kita, apakah Dia menerima kita, bagaimana Dia menerima kita, dan cara-cara terbaik untuk mencari Dia, maka kita akan sering merasa tidak yakin dengan posisi kita di hadapan-Nya.

Teologi perjanjian menegaskan bahwa Allah dengan gamblang menjelaskan seperti apa seharusnya relasi kita dengan-Nya. Kitab Suci adalah wahyu Allah yang tertulis dan jelas tentang bagaimana kita dapat memiliki relasi yang benar dengan-Nya. Karena perjanjian adalah sebuah relasi yang formal, Allah memberi kita kepastian tentang relasi kita dengan-Nya ketika Dia mengikatkan diri-Nya kepada kita dalam ikatan yang tetap itu.

2. Teologi perjanjian menolong kita untuk memahami relasi antara kerja dan anugerah.

Efesus 2:8-9 menangkap aspek penting tentang bagaimana kaum Protestan Reformasi telah memahami keselamatan: “Sebab karena anugerah kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu, supaya tidak ada orang yang memegahkan diri.” Terkadang, kita kesulitan untuk menjelaskan bagaimana tawaran keselamatan yang cuma-cuma karena anugerah ini berkaitan dengan poin di ayat 10: “Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya” (Ef. 2:10). Bagaimana kita menyelaraskan kebebasan yang dihasilkan oleh anugerah dengan tanggung jawab kita untuk hidup dengan baik?

Dalam pemahaman Reformed tradisional, teologi perjanjian membedakan antara perjanjian kerja dan perjanjian anugerah. Allah membuat perjanjian kerja dengan Adam sebelum kejatuhan, dan perjanjian ini memiliki syarat ketaatan yang sempurna. Dalam perjanjian anugerah, yang diteguhkan oleh Adam kedua, Yesus Kristus, Allah menerima kita sebagai umat-Nya dengan kita beriman dalam karya penebusan Kristus saja. Kedua perjanjian ini menjelaskan bahwa kerja dan anugerah adalah dua cara yang berbeda dan berlawanan dalam upaya mendapatkan keselamatan dan kedudukan yang benar di hadapan Allah.

Jadi, teologi perjanjian menolong kita untuk menghubungkan anugerah dan kerja karena kerja/perbuatan kita tidak dapat menjadi dasar dari relasi kita dengan Allah, meskipun perbuatan-perbuatan baik akan dihasilkan di dalam kehidupan orang-orang percaya yang sejati. Karena perbuatan kita bukanlah persyaratan bagi keselamatan dalam perjanjian Allah dengan orang percaya, maka perbuatan kita tidak dapat menjadi alasan mengapa kita benar di hadapan Allah.

3. Teologi perjanjian menolong kita untuk melihat Kristus di dalam seluruh Alkitab.

Kolose 2:17 menjelaskan bahwa banyak fitur dari kehidupan religius Israel adalah “bayangan dari apa yang akan datang, sedangkan wujudnya ialah Kristus.” Meskipun zaman Perjanjian Lama memberlakukan banyak upacara bagi umat Allah, praktik-praktik ini mengajarkan mereka tentang Dia yang telah dijanjikan dalam Kejadian 3:15, yaitu Penebus yang akan datang yang kepada-Nya mereka harus menaruh iman mereka. Karena iman kepada Kristus telah menjadi satu-satunya jalan keselamatan sejak kejatuhan, teologi perjanjian mengingatkan kita bahwa Kristus adalah substansi dari semua interaksi Allah dengan kita di dalam Alkitab.

4. Teologi perjanjian menolong kita untuk melihat pentingnya gereja.

Dalam Amanat Agung dalam Matius 28:19-20, Yesus menginstruksikan gereja untuk memuridkan semua bangsa dengan “baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu.” Ketetapan-ketetapan eksternal ini, yaitu pelaksanaan sakramen-sakramen dan pengajaran Firman Allah, adalah sarana-sarana untuk menjalankan misi kita sebagai umat Allah.

Teologi perjanjian mengingatkan kita bahwa bukan hanya Kristus adalah substansi dari seluruh Alkitab, tetapi juga bahwa Ia datang kepada umat-Nya untuk melakukan pekerjaan rohani-Nya atas kita melalui sarana-sarana anugerah yang biasa yang telah Ia berikan kepada gereja-Nya. Katekismus Singkat Westminster 88 mengingatkan kita bahwa sarana-sarana anugerah gereja adalah Firman, sakramen-sakramen, dan doa. Sarana-sarana eksternal ini, yang mengantarkan Kristus sebagai substansi dari perjanjian kepada orang-orang percaya, sering kali disebut sebagai “administrasi eksternal” dari perjanjian. Gereja adalah bagian yang penting dari kehidupan Kristen karena inilah cara kita berpartisipasi dalam administrasi eksternal di mana kita berjumpa dengan Kristus.

5. Teologi perjanjian menolong kita untuk memiliki kepastian yang lebih dalam ketika kita mengejar kekudusan.

Efesus 1:13-14 menjelaskan bahwa berdiamnya Roh Kudus di dalam diri orang-orang yang percaya kepada Kristus adalah jaminan kehidupan kekal kita:

Di dalam Dia [Kristus] kamu juga – karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu – di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu. Roh Kudus itulah jaminan warisan kita sampai kita memperoleh penebusan yang menjadikan kita milik Allah, untuk memuji kemuliaan-Nya.

Kita memiliki Penolong ilahi ini untuk mendorong kita maju dalam kekudusan selagi kita hidup bersama Kristus.

Teologi perjanjian mengingatkan kita bahwa kekudusan kita yang dimampukan oleh Roh Kudus adalah karunia yang telah diperoleh Kristus bagi kita. Kristus telah menggenapi setiap syarat ketaatan yang sempurna bagi kita. Dia memperlengkapi kita dengan Roh-Nya sehingga kita dapat mengikuti Dia dalam kesetiaan. Karunia Roh ini adalah bukti bahwa kita telah menjadi milik Kristus dan memiliki kepastian hidup bersama-Nya dalam kekekalan.

Artikel ini adalah bagian dari koleksi 5 Things You Should Know.


Artikel ini awalnya diterbitkan di Majalah Tabletalk.
Harrison Perkins
Harrison Perkins
Dr. Harrison Perkins adalah pendeta di Oakland Hills Community Church di Farmington Hills, Michigan, dosen tamu dalam bidang teologi sistematika di Edinburgh Theological Seminary, dan dosen daring dalam bidang sejarah gereja di Westminster Theological Seminary. Ia adalah penulis dari beberapa buku, termasuk Reformed Covenant Theology: A Systematic Introduction dan Living Out Reformed Theology: A Student's Guide to Living Out Reformed Theology.