
3 Hal yang Perlu Anda Tahu tentang Kitab 1 & 2 Raja-Raja
22 Mei 2024
3 Hal yang Perlu Anda Tahu tentang Kitab Pengkhotbah
27 Mei 20243 Hal yang Perlu Anda Tahu tentang Kitab Mazmur

Kitab Mazmur adalah buku pujian yang dinyanyikan Tuhan Yesus Kristus setiap hari Sabat. Gereja sekarang ini memiliki banyak sekali buku pujian, tapi pada zaman Yesus hanya ada satu buku pujian, yaitu seratus lima puluh pujian yang ada dalam kitab Mazmur. Seberapa jauh kita mengenal buku pujian sang Juru Selamat itu?
1. Kitab Mazmur ditulis dalam kurun waktu seribu tahun
Mazmur 90, yang ditulis oleh Musa, mungkin adalah mazmur yang tertua, ditulis sekitar tahun 1500 SM. Sulit diketahui kapan mazmur yang terakhir digubah, namun Mazmur 126, yang dimulai dengan kalimat, “Ketika TUHAN memulihkan keadaan Sion, keadaan kita seperti orang yang bermimpi”, mungkin merujuk kepada kembalinya bangsa Israel dari pembuangan pada tahun 537 SM.
2. Sekitar 40 persen mazmur berbentuk ratapan
Dari 150 mazmur, 59 di antaranya adalah mazmur ratapan, yaitu pujian-pujian yang digubah dalam kunci minor rohani dan teologis. Ada mazmur yang semata-mata berisi sukacita dan kegembiraan, misalnya Mazmur 47. Namun, mengapa begitu banyak mazmur ratapan? Kehidupan iman, baik secara pribadi maupun bersama, dijalani di dunia yang telah jatuh ke dalam dosa dan ditentang oleh kedagingan, dunia, dan Iblis. Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Dalam dunia kamu menderita penganiayaan” (Yoh. 16:33). Kitab Mazmur memberikan ungkapan hati terhadap pergumulan, kesedihan, keletihan, kebingungan, dan kegagalan yang merupakan pengalaman sehari-hari setiap orang percaya. Coba renungkan perkataan dari Mazmur 44 berikut ini:
Karena Allah, kami nyanyikan puji-pujian sepanjang hari,
dan bagi nama-Mu kami mengucapkan syukur selama-lamanya. Sela
Tetapi, Engkau telah membuang kami dan membiarkan kami dipermalukan,
Engkau tidak maju bersama bala tentara kami.
Engkau membuat kami mundur dari lawan kami,
dan orang-orang yang membenci kami merampok kami.
Engkau menyerahkan kami sebagai domba sembelihan
dan menyerakkan kami di antara bangsa-bangsa. (Mzm. 44:9-12)
Yesus sepertinya akan menyanyikan kata-kata tersebut ketika Ia berdiri di hadapan Bapa-Nya mewakili umat-Nya. Atau, pikirkan perkataan dari Mazmur 51 ini, yaitu nyanyian pertobatan Raja Daud setelah tragedi dosanya dengan Batsyeba:
Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu,
hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar!
Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku,
dan dari dosaku tahirkanlah aku!
Sebab aku sadar akan pelanggaranku,
aku senantiasa bergumul dengan dosaku. (Mzm. 51:3-5)
Banyaknya ratapan di dalam kitab Mazmur memampukan orang-orang percaya yang sedang berada di dasar, atau yang sedang mengalami ujian, untuk mengungkapkan pergumulan dan kesedihan hati mereka dengan kata-kata yang diilhamkan Roh Kudus. Banyaknya mazmur ratapan tersebut merupakan terapi rohani untuk menolong meyakinkan dan memulihkan hati anak-anak Allah yang gelisah.
3. Kitab Mazmur adalah tentang Raja-Mesias yang dijanjikan Allah, yaitu Yesus Kristus
Banyak orang Kristen dapat menunjukkan mazmur-mazmur yang jelas berbicara tentang Raja-Mesias yang dijanjikan Allah. Pikirkan Mazmur 2, “Ia [TUHAN] berkata kepadaku, “Engkaulah anak-Ku! Pada hari ini engkau Kunyatakan sebagai anak” atau Mazmur 41, “Bahkan sahabat karibku yang kupercayai, yang biasanya makan sehidangan dengan aku, angkat tumit terhadap aku” (dikutip oleh Yesus di dalam Yoh. 13:18). Namun, kitab Mazmur memberi kesaksian yang lebih luas dan lebih agung tentang Yesus daripada satu ayat di sini dan satu ayat di sana.
Seiring bayangan salib mulai menebar kegelapan ke atas jiwa manusia Yesus, Ia mengajukan pertanyaan ini kepada para pemimpin agama yang berkomplot membunuh-Nya:
“Apakah pendapatmu tentang Mesias? Anak siapakah Dia?” Kata mereka kepada-Nya, “Anak Daud.” Kata-Nya kepada mereka, “Jika demikian, bagaimanakah Daud oleh pimpinan Roh dapat menyebut Dia Tuannya ketika ia berkata:
Tuhan telah berfirman kepada Tuanku:
Duduklah di sebelah kanan-Ku,
sampai musuh-musuh-Mu Kutaruh di bawah kaki-Mu.
Jadi, jika Daud menyebut Dia ‘Tuan’, bagaimana mungkin Ia anaknya pula?” (Mat. 22:41-44, mengutip Mzm. 110:1)
Kesaksian dalam kitab Mazmur tentang Dia sendiri paling dipikirkan Yesus ketika Ia digantung di kayu salib, menanggung penghakiman yang adil yang sepatutnya kita terima karena dosa kita, ketika Ia berseru, “Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?” (Mat. 27:46, mengutip Mzm. 22:2).
Renungkanlah perkataan Yesus kepada murid-murid-Nya setelah kebangkitan-Nya: “Inilah perkataan-Ku, yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang tertulis tentang Aku dalam Taurat Musa, Nabi-nabi, dan Mazmur. Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci” (Luk. 24:44-45).
Kitab Mazmur dalam keseluruhannya berbicara tentang Raja-Mesias yang dijanjikan Allah. Ia adalah “orang yang berbahagia” yang menunjukkan teladan hidup yang benar, yang digambarkan di dalam Mazmur 1. Dia adalah Raja, yang musuh-musuh-Nya akan menjadi tumpuan kaki-Nya (Mzm. 2; 110:1). Dia adalah penderita yang benar yang mewujudkan teladan kepercayaan kepada Tuhan (Mzm. 22).
Kitab Mazmur menggambarkan kehidupan iman dengan kejujuran yang menusuk. Mazmur dengan serius mengingatkan kita bahwa pola kematian dan kebangkitan yang diterapkan pada kemanusiaan Tuhan Yesus Kristus yang kudus merupakan pola yang juga akan diterapkan oleh Roh Kudus pada semua anak Allah. Kitab Mazmur adalah buku pujian yang diilhamkan Allah yang mencerminkan pasang dan surut, kemenangan dan tragedi, umat perjanjian Allah selama lebih dari satu milenium. John Calvin menggambarkan kitab Mazmur sebagai “anatomi semua bagian jiwa”. Marilah kita bernyanyi dari buku pujian sang Juru Selamat supaya jangan kita mengambil risiko memiskinkan ibadah kita dan merampas dari kita kekayaan rohani yang terkandung di dalam pujian-pujiannya.