5 Hal yang Perlu Anda Ketahui tentang Pengambilan Keputusan yang Alkitabiah
27 Februari 2025
3 Hal yang Perlu Anda Ketahui tentang Surat 2 Petrus
06 Maret 2025
5 Hal yang Perlu Anda Ketahui tentang Pengambilan Keputusan yang Alkitabiah
27 Februari 2025
3 Hal yang Perlu Anda Ketahui tentang Surat 2 Petrus
06 Maret 2025

3 Hal yang Perlu Anda Ketahui tentang Surat Kolose

Kita tidak dapat memahami sebuah surel atau pesan teks kecuali kita mengetahui latar belakang, konteks, dan tujuannya. Demikian pula, kita tidak dapat memahami surat Paulus kepada jemaat di Kolose kecuali jika kita memahami latar belakang, konteks, dan tujuannya.

Di balik surat Paulus kepada jemaat di Kolose adalah keprihatinannya akan ajaran palsu yang mengikis iman dan praktik orang-orang percaya di Kolose. Guru-guru palsu ini disebut kaum Gnostik (“orang berpengetahuan” atau “mengetahui segala sesuatu”) karena mereka percaya bahwa jalan menuju keselamatan adalah sebuah pengetahuan khusus dan ekstra yang mengangkat kaum elit rohani dari dunia materi ke dunia ilahi.

Maka tidak mengherankan jika tiga tema utama dalam surat Kolose berhubungan dengan tiga ajaran utama kaum Gnostik.

1. Kristus adalah yang tertinggi.

Kaum Gnostik mengajarkan bahwa ada hirarki yang rumit dari makhluk-makhluk roh ilahi dan bahwa makhluk yang paling rendah dalam hirarki itu yang menciptakan dunia materi. Oleh karena itu, apa pun yang bersifat fisik, tidak ada nilainya.

Paulus menegaskan posisi dan otoritas tertinggi Kristus atas segala sesuatu dengan mengidentifikasikan Dia sebagai gambar Allah yang sempurna, lebih utama dari pada segala yang diciptakan karena Dia menciptakan segala sesuatu, termasuk dunia materi dan dunia roh (Kol. 1:15-16). Dia tidak hanya menciptakan dunia fisik dan meninggalkannya, tetapi Dia juga menyatukan semuanya, menopang dan mengatur seluruh alam semesta (Kol. 1:17). Ia juga menempati posisi pertama dalam hal supremasi dan otoritas atas gereja karena dalam inkarnasi-Nya, Ia menyatukan kepenuhan Allah dengan kemanusiaan dalam tubuh yang utuh, kemudian menderita, mati, dan bangkit kembali di dalam tubuh tersebut untuk memperdamaikan orang-orang berdosa dengan Allah (Kol. 1:18-20).

Paulus berkata kepada jemaat di Kolose: “Jangan dengarkan orang-orang Gnostik. Allah yang tertinggi adalah Kristus, bukan makhluk roh lainnya. Dunia fisik diciptakan bukan oleh makhluk roh yang paling rendah, tetapi oleh Kristus yang tertinggi ini. Kristus yang tertinggi ini masuk ke dalam dunia fisik dalam tubuh fisik. Kristus yang tertinggi ini melakukan semua ini untuk mendamaikan dunia fisik dengan Allah. Apakah Anda melihat betapa berharganya hal-hal yang bersifat fisik ini bagi Allah? Jangan memandang rendah tubuh atau dunia materi, tetapi hargai dan hormati tubuh atau dunia materi ini sebagai ciptaan Allah yang ingin Dia selamatkan.”

2. Kristus sudah cukup.

Kaum Gnostik mengajarkan bahwa keselamatan datang dengan mengakses pengetahuan rahasia yang khusus (disebut gnosis), yang hanya dapat dijangkau oleh segelintir orang terpilih melalui pengertian dan pengalaman mistik yang langka (Kol. 2:1-3). Mereka percaya bahwa mereka dapat menyelamatkan diri mereka sendiri.

Oleh karena itu, Paulus mengarahkan jemaat Kolose untuk beriman kepada Kristus saja sebagai satu-satunya sumber hikmat yang kaya dan menyelamatkan. Ia memperingatkan mereka terhadap pengajaran apa pun yang akan memalingkan mereka dari kecukupan Kristus kepada filosofi, tradisi, atau praktik duniawi apa pun (Kol. 2:4-9). Di dalam Kristus ada kepenuhan dan oleh karena itu, orang-orang Kristen telah penuh di dalam Dia (Kol. 2:10). Tidak ada hal lain yang diperlukan untuk keselamatan atau pengudusan selain iman kepada Kristus yang disalibkan (Kol. 2:11-15). Tidak ada tambahan pengetahuan, praktik, pengalaman, atau malaikat yang dapat menambahkan apa pun kepada Kristus. Dia sudah sempurna, dan kita sempurna di dalam Dia (Kol. 2:16-23).

Intinya Paulus berkata kepada jemaat di Kolose: “Jika Anda memiliki Kristus, Anda sudah cukup. Apa pun yang Anda tambahkan kepada-Nya hanya akan mengambil sesuatu dari-Nya. Bersandarlah sepenuhnya di dalam Kristus yang sempurna.”

3. Kristus adalah identitas kita.

Karena dunia materi direndahkan oleh kaum Gnostik, begitu pula dengan etika di dunia ini. Keselamatan terutama adalah tentang melarikan diri dari dunia fisik dan memasuki dunia roh. Tindakan fisik kita di dunia fisik ini tidak penting bagi mereka.

Berlawanan dengan hal ini, Paulus mengajarkan bahwa karena orang-orang Kristen telah dikuburkan bersama Kristus dan dibangkitkan bersama Kristus, mereka memiliki identitas yang baru di dunia ini (Kol. 3:1-4). Dengan identitas baru tersebut muncul gaya hidup baru, pendekatan baru terhadap dunia ini dan kehidupan kita di dalamnya. Identitas lama yang berupa cara hidup duniawi harus ditanggalkan dan identitas Kristus yang baru harus dikenakan (3:5-17). Garis besar identitas tersebut kemudian diperinci dengan petunjuk-petunjuk yang sangat spesifik bagi para istri, suami, anak-anak, hamba/pekerja, dan tuan (Kol. 3:18-4:6).

Nasihat Paulus kepada orang-orang Kristen di Kolose dapat disimpulkan sebagai berikut: “Janganlah kamu disesatkan oleh fokus eksklusif kaum Gnostik pada dunia rohani. Supremasi Kristus atas dunia materi berarti bahwa kamu harus hidup di bawah ketuhanan-Nya di dalam tubuh jasmanimu di dunia materi ini. Dan kecukupan Kristus berarti kamu memiliki identitas baru yang lengkap dan memuaskan di dalam Dia yang harus ditunjukkan dalam relasi kamu dalam dunia ini.”

Jadi, bagaimana kita dapat hidup di bawah ketuhanan Kristus yang tertinggi, menemukan kesempurnaan di dalam Kristus yang sempurna, dan mengekspresikan identitas kita yang baru di dalam Kristus dengan gaya hidup yang baru bagi Kristus? Perhatikanlah kata-kata pertama dan terakhir Paulus kepada jemaat di Kolose: “Anugerah menyertai kamu” (Kol. 1:2; 4:18).

Artikel ini merupakan bagian dari koleksi Every Book of the Bible: 3 Things to Know.


Artikel ini awalnya diterbitkan di Majalah Tabletalk.
David P. Murray
David P. Murray
Dr. David P. Murray adalah pendeta senior di First Byron Christian Reformed Church di Byron Center, Michigan dan adjunct profesor bidang Perjanjian Lama dan teologi praktika di Puritan Reformed Theological Seminary di Grand Rapids, Michigan. Ia adalah penulis dari beberapa buku, termasuk Exploring the Bible.